Rabu, 11 Maret 2009

Wisata Sungai di Empat Lawang












Wisata Sungai di Empat Lawang

Arung Jeram di Musi Ulu


Tebingtinggi: Aliran Sungai Musi Ulu memberikan peluang untuk dinikmati dengan menumpang perahu karet dengan olahraga arum jeram.

Jalur sepanjang 29 km dari Desa Tanjungraya hingga ke Tebingtinggi, ibukota Kabupaten Empat Lawang memang memiliki beberapa titik berupa arus deras yang bisa meningkatkan andrenalin. Karena, selain arus yang deras dan bergelombang ditambah pusaran yang membuat perahu terombang-ambing, juga bebatuan besar dan keras membuat penumpang perahu harus hati-hati.

Kalau tidak, perahu bisa terbalik dan terbentur batu. Kalau lagi apes, bukan tidak mungkin kepala terbentur. Tanpa helm, tentu akan berbahaya.








Jalur ini memang kalau dinilai, memiliki tingkat kesulitan tingkat tiga. Dengan debit air yang cukup deras serta tingkat kesulitan dan berbahaya yang lumayan tinggi.

Di beberapa titik, lekukan akibat adanya batu-batu besar membuat perahu karet terombang-ambing dan kalau tak pandai-pandai mengendalikan bisa terbalik.

Dalam ekspedisi Musi Ulu yang juga melintasi jalur ini pekan lalu, dari lima perahu karet yang membawa tim ekspedisi hanya satu perahu yang tidak terbalik.

Perahu karet yang membawa Bupati Tebingtinggi Budi Antoni Aljufri, bahkan sempat terbalik. Sang bupati yang menumpang perahu karet bersama lima orang lainnya sempat terpental.








Kalau saja bernasib buruk, sang Bupati bisa terbentur batu. Begitu juga perahu karet lainnya, yang ditumpangi para wartawan sempat dua kali terbalik. Penumpang pun berhamburan. Iwan Wartawan Sumatera Ekspres, Mabius dari Palembang Pos, dan yang lainnya pun terlempar ke sungai. Helm dan pelampung membuat ekspedisi arung jeram ini tak memakan korban.

Padahal, kekhawatiran sempaat merebak ketika tim ekspedisi dilepas dari Desa Tanjungraya, Lintang Kanan, Kabuputen Empat Lawang.

Sepanjang jalur itu, sedikitnya terdapat 13 arung jeram yang cukup deras. Mengarah ke batu dan membuat perahu jumping.

Agaknya, memang ekspedisi ini yang digagas Tavern Artwork bersama Pemerintah Empat Lawang memberikan inspirasi bagi terselanggaranya wisata sungai di Musi Ulu. Apalagi, jalur ini memang memberikan prospek yang baik.

Kendala bagi daerah ini, belum adanya Badan atau Dinas tersendiri yang mengurus soal pariwisata. ”Kedepan, kami akan pertimbangkan untuk membentuk Dinas Pariwisata,”: ujar Bupati.

Pemandangan sepanjang aliran sungai juga memberikan nuansa tersendiri. Selain bebukitan, juga tebing-tebing terjal bisa dijadikan objek panjat tebing. Belum lagi beberapa muara anak sungai dengan bebatuan menghitam dan ukuran yang cukup besar memberikan pandangan indah tersendiri.






Suasana angker yang selama ini dipercaya masyarakat cukup memberikan kesan dan tantangan sendiri.Paling tidak, percaya ataupun tidak percaya memang untuk menikmati arung jeram di jalur ini harus dimulai dengan ritual berdoa dan tidak boleh sombong dan angkuh.









Banyaknya pantangan dan peringatan-peringatan yang berbau misteri memang tetap harus dipegang dan dipercaya. Apalagi, dengan arusnya yang tenang di beberapa titik sehingga membuat peserta arus jeram harus menguras energi mendayung perahu memang membuat energi tersedot dan terkuras. Jarak 29km yang kalau menggunakan mobil bisa ditempuh hanya 2 jam, dengan perahu karet memakan waktu 6 jam.

Jika di sepanjang aliran sungai, terutama di beberapa titik lebih ditata tentu bisa memberikan nuansa tersendiri. Batu-batu raksasa dan dinding sungai yang bergua, bisa memberikan ciri khas tersendiri.

Berminat menikmati arung jeram di bagian ulu Sungai Musi, bisa menempuh perjalanan sekitar 8 jam dari Palembang menuju Tebingtinggi. (sh/muhamad nasir)

Tidak ada komentar: